dika blog

dika blog
subhanallah

Total Tayangan Halaman

Minggu, 21 Maret 2010

TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN

TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN
Oleh : Andika Saputra, S.Pd.I
Disampaikan pada acara Training Guru TPIA Himmatuddin.
A. Pendahuluan

Wahai penanggung jawab anak, jika kita lemparkan tanggung jawab pendidikan mereka ditempat-tempat asuhan anak, saya khawatir kita akan menerima siksa ganda.Siksa pedih sebab kita membiarkan mereka yang bersih itu menjadi tercemar dan balasan setimbal akibat perlakuan keliru yang keliru.maka Rasulullah membebankan tanggung jawab pendidikan anak itu sepenuhnya dipundak orang tua.
Bahkan rasul telah meletakkan kaidah dasar yang intinya bahwa seorang anak itu akan tumbuh dewasa sesuai dengan agama orang tuanya.Kedua orang tualah yang besar pengaruhnya terhadap mereka.
Upaya pendidikan terhadap anak dan meluruskan kesalahan, serta membiasakan mereka melakukan kebaikan harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan continue.
Imam al-ghazali dalam risalahnya aiyuhal walad mengumpamakan proses tarbiyah itu bagaikan usaha petani mencabuti duri-duri dan membuang tumbuhan asing dari tanamannya agar tumbuh dengan baik dan sempurna.
Dan rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk berlaku adil kepada anak-anak dan murid umatnya.

B. Sifat-Sifat Pendidik Islam
Memang tidak ada manusia yang sempurna selain rasulullah. Namun orang tua harus berusaha memilki sifat-sifat agar bisa dijadikan teladan bagi anak-anaknya.Semakin baik sifat-sifat orang tua sifat sebagai pendidik, semakin dekat tingkat keberhasilannya dalam mendidik .berikut ini sifat-sifat yang harus disandang oleh pendidik sukses.
a. Penyabar dan tidak marah
Dua sufat ini menurut rasulullah adalah sifat yang dicintai oleh Allah.Berkenaan dengan hal ini ada kejadian yang menarik yang diceritakan oleh Abdullah ibnu Thahir. “ pada suatu hari al-makmun memanggil pelayannya sampai tiga kali, dan pada ketiga kali pelayan tersebut baru menyahuti panggilan makmun dengan mengatakan “apakah pelayan tidak berhak makan minum”bukankah tadi saya baru melayani anda, kenapa dipanggil2 lagi?mendengar perkataan itu makmun tertunduk lama, saya curiga jangan-jangan makmun akan menyuruh saya untuk memenggal kepalanya, kemudian ia mengangkat kepalanya dan berkata kepada saya wahai Abdullah, jika ada majikan yang baik, justru pelayannya yang buruk, tapi saya tidak mau berprilaku buruk untuk memperbaiki prilaku pelayan saya.
b. Lemah lembut
Allah itu maha lembut dan cinta kepada kelembutan.diberikan kepada kelembutan apa yang tidak diberikan kepada kekerasan dan kepada selainnya.
Tidakkan kelemah lembutan itu melainkan akan membuat sesuatu itu menjadi indah, ketiadaanya pada sesuatu akan menyebabkannya menjadi buruk. ( HR. Muslim )
c. Hati yang penuh dengan rasa kasih dan sayang
Sulaiman malik bin al-huwairist pernah tinggal ( nyantri ) bersama rasulullah, dengan teman-teman sebayanya selama dua puluh malam, kami dapati beliau seorang yang sangat penyayang dan pengasih.setelah beliau melihat kami sudah rindu kepada keluarga, beliau bertanya tentang siapa saja orang yang kami tinggalkan dirumah, kami memberitahukannya, dan beliau memerintahkan kami pulang.
d. Memilih yang termudah di antara dua perkara selagi tidak berdosa
Aisyah berkata “tidaklah dihadapkan kepada rasulullah antara dua perkara melainkan akan dipilihnya perkara yang paling mudah selama hal itu tidak berdosa.Jika itu terlarang atau berdosa maka beliaulah yang paling pertama menjauhinya dan meninggalkannya.
e. Fleksibel
Arti flkesibel disini ialah sikap kendor atau mudah yang tetap berada dalam koridor syariah.
f. Tidak emosional ( suka marah )
Dalam pendidikan sifar pemarah dan emosional harus dijauhi. Sifat demikian bahkan menjadi factor kegagalan dalam pendidikan anak.maka ketika ada orang yang meminta kepada rasulullah agar diberi pesan secara khusus , tiga kali beliau memintanya agar tidak suka marah.
g. Bersikap moderat dan seimbang
Ekstrim dan berlebih-lebihan adalah sikap tercela.jika harus marah pun ada tempatnya dan tidak sampai menyababkan tindakan keluar dari kebenaran.Rasulallah sebagaimana layaknya manusia lain, juga bisa marah.Namun, jika marah pun karena kebenaran.kalamat yang terucap pun tetap tidak pernah keluar dari kebenaran.
h. Ada senjang waktu dalam member nasehat
Seringkali banyak bicara itu tidak mendatangkan hasil. Sebab itulah imam Ibnu hanifah berpasan kepada para muridnya, “janganlah kalian mengajarkan fiqh kalian kepada orang yang sudah tidak berminat!”Ibnu mas’ud, hanya member nasehat kepada para sahabat hanya pada kamis.

C. Metode Mendidik Ala Rasul
Banyak orang tidak menyadari kalau anak adalah salah satu dari pemimpin umat. Hanya karena masih tertutup dengan baju anak. Seandainya apa yang ada dibalik bajunya dibukakan kepada kita, niscaya kita akan melihat mereka layak disejajarkan dengan para pemimpin.akan tetapi sunnatullah menghendaki agar tabir itu disibakkan sedikit demi sedikit melalui pendidikan. Namun, tidak semua pendidikan berhasil, kecuali dengan strategi matang dan berkelanjutan. ( syaihk muhammad al-khidhr husain dalam bukunya as-sa’datul udhma )
“Ajarlah, permudahlah dan jangan persulit.gembirakan dan jangan takut-menakuti.Jika salah seorang diantara kalian marah hendaklah yang lainnya berdiam diri.
1. Keteladanan
Keteladanan yang baik akan membawaki kepada kesan yang positif dalam jiwa anak.orang yang paling banyak diikuti oleh anak adalah orang tuanya.
2. Memilih waktu yang baik untuk menasehati
Memberi nasehat pada waktu yang sesuai sangat besar pengaruhnya.orang tua dan guru harus mampu memiloih kapan saatnya yang tepat agar hati anak-anak dapat menerima dan terkesan dengan nasehatnya. Dengan demikian, beban pendidikan akan semakin berkurang. Dan hasil pendidikan dapat dicapaisecara maksimal.
Seperti :
a. Saat berjalan-jalan atau di atas kendaraan.
b. Waktu makan
c. Waktu anak sakit
3. Bersikap adil dan tidak pilih kasih
Ketidakadilan dan sikap pilih kasih orang tua dan guru terhadap anak-anak akan menimbulkan rasa kecemburuan dan kedengkian dalam jiwa anak karena maresa dirinya disisihkan. Perasaan itulah yang timbul pada diri saudara-saudara yusuf.
4. Memenuhi hak-hak anak
Anak yang dipenuhi dan dikabulkan hak-haknya akan memilih bersikap positif terhadap kehidupan.Ia kan belajar bahwa dalam hidup ini harus bersikap saling member dan menerima.Sekaligus dapat melatih dirinya untuk tunduk kepada kebenaran.Keteladanan yang baik dan sikap adil tehadap anak yang bersedia menerima kebenaran akan membuat dirinya terbuka. Bahkan ia mampu mengaktualisasikan jati dirinya dan berani menuntut hak-haknya. Kalau tidak potensinya akan terhanguskan dan terpadamkan.
Perhatikanlah rasulullah, bagaimana beliau memenuhi hak-hak anak kecil meskipun harus mendahului orang tua.Diriwayatkan oleh imam bukhari dan muslim dari sahal bin saad bahwa rasulullah saw, telah diberi air minum. Disamping kanan beliau ada seorang anak kecil, yakni al-fadhil bin al-abbas dan disamping kiri beliau ada orang dewasa.Setelah minum sebagaimana lazimnya,jika bergiliran harus dilakukan dari sebelah kanan terlebih dahulu, Rasulullah bertanya kepada anak yang berada disamping kanan beliau, apakah engkauizinkan aku memberikan minum mereka terlebih dahulu?”
Tidak wahai rasulullah!kata anak kecil itu, Aku tidak akan mengutamakan siapapun setelah aku mendapatkan bagianku, Rasulullah pun menyerahkan air itu kepadanya.
5. Mendoakan anak
Doa merupakan doa utama yang harus diamalkan oleh orang tua.Memilih waktu-waktu mustajab untuk berdoa juga perlu.Doa akan semakin menghangat kasih sayang dan memantapkan cinta orang tua terhadap anaknya.Demi kebaikan anak atau muridnya orang tua harus memohon dengan sungguh-sungguh dan penuh harap kepada Allah karena hal merupakan sunnah rasul dan para nabi.
6. Membelikan mainan

7. Membantu anak agar berbakti dan taat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar